Selasa, 09 Juli 2013

Mendikbud Pastikan Guru TIK tidak Akan Diberhentikan

Bisa Mengajar Mata Pelajaran Lain

Mendikbud Pastikan Guru TIK tidak Akan Diberhentikan

BANDUNG, (PRLM).- Teknologi Informasi dan Komputer kurikulum 2013 tidak lagi sebagai mata pelajaran yang diajarkan. Akan tetapi TIK akan menjadi sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan meskipun begitu guru-guru TIK dipastikan tidak akan diberhentikan dari sekolah karena para guru TIK diharapkan dapat mengajar mata pelajaran lainnya.
Guru TIK SMAN 4 Bandung Wuryanta mengatakan sampai saat ini belum ada informasi yang pasti mengenai nasib guru TIK dalam kurikulum 2013. Dia mengaku sempat mengajukan pertanyaan kepada salah satu tim penyusun kurikulum mengenai posisi guru TIK yang tidak jelas tapi tidak mendapat jawaban pasti. Sementara itu guru TIK yang sudah tersertifikasi di Jawa Barat sudah cukup banyak jumlahnya.
"Guru-guru telah tersertifikasi TIK kan tidah guru negeri saja tapi juga guru swasta. Untuk wilayah Jabar pada 2011 ada sekitar 70-80 orang guru yang tersertifikasi. Setiap tahun ada sekitar 80-an guru TIK yang tersertifikasi sedangkan di kurikulum 2013 tidak ada lantas bagaimana," katanya di Kota Bandung, Senin (18/3/2013).
Wuryanta juga menilai jika guru TIK yang bersertifikasi harus mengajar mata pelajaran lain maka secara payung hukum dan penugasaan tidak sesuai. Untuk mengajar harus punya sertifikat mengajar kalau guru fisika harus mengajar mapel fisika begitu juga dengan TIK. "Dikhawatirkan nanti akan konflik horizontal berbenturan dengan guru mapel yang punya sertifikat mapel lain," ujarnya.
Sementara itu menangapi kepastian dari Mendikbud mengenai tidak adanya pemecatan untuk guru TIK, Wuryanta menilai memang tidak mudah memecat guru berstatus PNS. Akan tetapi yang perlu dipikirkan adalah nasib guru-guru TIK di sekolah swasta dan yang berstatus honorer. "Guru PNS memang panjang urusan kalau mau pecat tapi kalau guru honorer kan tergantung yayasan Untuk PNS tidak segampang mem-PHK buruh di pabrik tapi temen-temen di swasta yang honorer itu," katanya.

Nasib Guru TIK Bersertifikasi

Oleh: Isnaini Shaleh, S.PdGuru SMP Negeri 4 Daha Selatan

Tahun pelajaran 2013/2014 tinggal menunggu bulan dan tentunya para orangtua siswa mengalami kesibukan tersendiri. Kesibukan yang menurut saya menjadi sebuah tradisi yang sulit berubah, tahun pelajaran baru maka selalu diikuti dengan serba baru mulai dari baju hingga sepatu baru. Namun hal itu wajar saja selama itu memang diperlukan bukan sekedar ingin bergaya.

Selain kesibukan para orangtua siswa, sekolah juga mengalami kesibukan lain tentang penerimaan siswa baru, yaitu menyambut kedatangan kurikulum yang penuh kontroversi yaitu kurikulum 2013.

Kurikulum 2013 akan diterapkan secara bertahap dan terbatas, yakni pada kelas I dan kelas IV SD, kelas VII atau kelas I SMP dan kelas X atau kelas I SMA/SMK. Dengan cakupan sasaran penerapan, 2.598 sekolah dasar, 15.629 guru, dan 342.312 siswa. Tingkat SMP 1.521 sekolah lanjutan pertama, 27.403 guru, dan 341.312 siswa. Sedangkan tingkat SMA diterapkan di 1.270 sekolah menengah atas, 5.979 guru, dan 335. 940 siswa. Untuk SMK di 1.021 sekolah menengah kejuruan, 7.102 guru, dan 514.783 siswa.

Kurikulum 2013 ini memang penuh dengan cobaan sebelum anggarannya benar-benar disahkan oleh DPR. Salah satu pemicu besar dari kurikulum 2013 ini adalah hilang mata pelajaran teknologi infomasi komputer (TIK) yang sebenarnya sangat diperlukan di era teknologi seperti ini.

Penuis sampai sekarang belum tahu alasan yang pasti kenapa TIK dihilangkan di kurikulum 2013. Memang pernah berbicara dengan salah seorang narasumber dari Pustekom saat itu bahwa TIK itu wajar dihilangkan karena anak-anak sekarang sudah lahir di era digital jadi tak perlu lagi diajarkan teknologi seperti cara menghidupkan dan mematikan komputer, apa itu word, excel dan powerpoint karena mereka juga bisa bahkan kadang lebih bisa dari gurunya.

Kalau melihat alasan semacam itu bahwa alasan dihilangkan karena siswa sudah bisa maka tentunya mata pelajaran seperti olahraga, agama, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris tentu juga bisa dihilangkan karena mereka kadang juga bisa.

Seharusnya mata pelajaran TIK itu bukan dihilangkan tapi lebih diberdayakan lagi atau dengan kata lain level pembelajarannya tidak lagi mengenal tapi lebih kepada operasionalnya. Belum lagi masalah, bagaimana kelanjutan guru sertifikasi TIK, mau mengajar apa mereka?

Memang berdasarkan informasi bahwa guru TIK disarankan untuk mengajar Matematika atau Fisika. Lalu akan kembali jadi pertanyaan maukah guru mata pelajaran tersebut berbagi jam mengajar? Sementara jam mengajar mereka juga kurang?

Bukankah mereka telah bersertifikat profesional untuk mata pelajaran TIK tersebut, jangan pemerintah menyarankan mereka mengajar yang lain yang tentunya pada akhirnya mengajar tidak sesuai dengan keprofesionalan mereka.

Pemerintah ingin guru profesional tapi malah terkesan ingin ‘membunuh’ para guru profesional dengan memindahkan para guru TIK untuk mengajar mata pelajaran lain.

Selain masalah hilangnya mata pelajaran TIK dan nasib para guru TIK tersebut, kurikulum ini memang benar-benar bertahap dan terbatas hanya pada sekolah-sekolah tertentu saja yang masuk dalam sekolah ujicoba implementasi kurikulum 2013 tersebut.

Untuk mengetahui apakah sekolah bapak/ibu guru sekalian termasuk dalam daftar sekolah ujicoba implementasi kurikulum 2013 bisa kunjungi web resminya di http://kurikulum.kemdikbud.go.id/public/school.

Maksud dari kata kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas sedikit membuat kita bertanya? Kalau kurikulum ini bertahap dan terbatas hanya sekolah-sekolah tertentu yang masuk dalam daftar ujicoba implementasi kurikulum 2013 lalu bagaimana sekolah lain di luar daftar tersebut. Apa mereka juga akan ikut dalam kurikulum 2013 atau masih tetap dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang lebuh dikenal KTSP.

Kalau pada akhirnya memang terpisahkan maka saya merasa kurikulum ini di awal pemberlakuannya sudah mengajarkan hal yang kurang baik, yaitu membedakan sekolah-sekolah sehingga ada terkesan diskriminasi dan berkasta. Seharusnya pemerintah kalau memang ingin memberlakukan kurikulum baru, lihat dulu kondisi di lapangan. Kalau sudah memadai semua baru memberlakukan kurikulum baru, kalau masih ada yang kurang benahi dulu plus revisi kurikulum yang ada. Bukan malah membikin kurikulum baru.

Bagi saya kurikulum 2013 ini laksana angin, bisa dirasakan tapi tak bisa dipegang. Karena sosialisasinya saja sangat minim hingga guru-guru di daerah bingung, apalagi mendengar hilangnya beberapa mata pelajaran serta wajibnya ektrakurikuler pramuka di semua jenjang dari SD hingga SMA.

Pendataan Guru

Selain masalah kurikulum 2013 yang masih saja menuai pro kontra di kalangan guru khususnya yang bersertifikasi TIK, tahun ajaran baru kali ini juga akan diberlakukan pendataan guru secara online melalui aplikasi yang telah diberikan ke masing-masing sekolah terutama yang di bawah pendidikan dasar (untuk pendidikan menengah saya tidak tahu).

Sebenarnya pendataan online atau yang biasa dikenal aplikasi dapodik tersebut sudah diujicoba tahun ajaran 2012/2013. Selain dapodik online, NUPTK sendiri juga akan di-online-kan.

Sebagai seorang guru tentu mengapresiasi sistem pendataan online ini namun memang sepertinya harus ada yang diperbaiki terutama sarana penerimanya yaitu servernya karena sering kali saat mau cek online, url tempat pengecekan sering down sehingga para operator sering mengeluh karena mereka harus buka tengah malam hingga subuh dini hari baru bisa dibuka.

Selain itu seorang teman berkata, masalah hitungan jam pengganti mengajar juga terasa tidak adil. Ketika kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan kepala perpustakaan serta kepala laboratorium, dll dihargai dengan jam mengajar tapi para bendahara seperti bendahara BOS dan rutin serta operator sekolah yang juga merangkap jadi guru tak dihargai jam mengajar. Padahal mereka juga sama-sama bekerja di luar kapasitasnya sebagai guru.

Akhir kata semoga kurikulum baru bukanlah sebuah proyek ‘kilat’ dimana sering terdengar ganti menteri, ganti kurikulum dan selamat datang era pendataan online semoga ke depannya jadi lebih baik.

Kamis, 13 Juni 2013

Korps Polri Larang Polwan Mengenakan Jilbab

Jakarta - Jilbab kembali menjadi perbincangan hangat berbagai kalangan beberapa hari belakangan ini. Busana yang fungsinya sebagai penutup aurat bagi wanita muslimah ini kembali menjadi polemik. Kali ini di kepolisian.

Tugas kepolisian tidak menjadi monopoli kaum pria saja, wanita pun juga bisa ambil bagian dengan menjadi polwan. Mungkin kita jarang memperhatikan jika tidak pernah menemukan aksi polwan berjilbab di lapangan, karena rupanya polwan dilarang berjilbab.

"Aturan di kepolisian tidak boleh," kata Wakapolri Komjen Nanan Sukarna, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, beberapa waktu lalu.

Aturan tersebut, ujar Nanan, diserukan sesuai kesepakatan bersama internal kepolisian, tidak tertulis. Aturan dirancang dengan alasan agar pelayanan Polri terhadap masyarakat tidak memihak atau imparsial.

"Jangan sampai pelayanan kepolisian terkendala, sehingga tidak imparsial," ujarnya. Seperti diketahui, jilbab merupakan penanda bagi wanita muslim.

Meski marka tersebut tidak tertulis dan hanya tersirat, namun Polri tegas menuntut anggotanya, khususnya kaum Hawa, menjalankan aturan itu.

"Tidak boleh melanggar aturan pakaian," kata Nanan.

Banjir Rob Juga Genangi Rumah Penduduk di Pademangan Barat

Jakarta - Banjir rob tak hanya menggenangi jalan di depan WTC Mangga Dua, Jl Gunung Sahari, Jakarta Utara. Kawasan perumahan penduduk yang terletak di sekitar kawasan tersebut juga tergenang akibat banjir rob ini. 

"Perumahan penduduk juga kena banjir, tapi penduduk belum ada yang mengungsi," kata Ammar, warga Pademangan, kepada detikcom, Jumat (14/6/2013). 

Ammar mengatakan, banjir di kawasan ini sebenarnya sudah terjadi sejak 6 hari lalu. Namun makin bertambah parah hari ini. Banjir setinggi betis ini tak membuat aktivitas warga terhenti. Warga tetap beraktivitas seperti biasa. Banjir tersebut disebabkan rusaknya mesin pompa di pintu air yang terletak di Jl RE Martadinata, Ancol Timur, Jakarta Utara. 

"Banjirnya melanda Pademangan Barat, sampai saat ini belum ada posko kesehatan di lokasi banjir," katanya. 

Ammar berharap Pemprov DKI segera memasang pompa air portabel agar banjir rob tidak semakin tinggi. "Kita berharap segera diatasi sehingga tak semakin parah," katanya.

Imbas Banjir Rob Ancol, Macet 5 Km di Jalan RE Martadinata

Jakarta - Banjir rob dari Ancol selain mengimbas ke Mangga Dua, juga menyebabkan kemacetan di sepanjang Jalan RE Martadinata yang menghubungkan Pluit-Ancol-Priok. Kemacetan itu sangat panjang, 5 kilometer!

detikcom yang menaiki bus Koridor XI jurusan Tanjung Priok-Pluit menyaksikan bahwa jalur sangat macet di sepanjang Jalan RE Martadinata, Jumat (14/6/2013) pukul 10.45 WIB.

Macet yang mengarah ke Pluit mengular 5 km dari pertigaan Gunung Sahari sampai ke persimpangan ke arah Kota dan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Pertigaan dari Ancol ke Gunung Sahari sudah ditutup total oleh polisi karena banjir rob tingginya menenggelamkan roda sepeda motor. Banyak motor yang terjebak hingga akhirnya mogok. Sungai di depan Mangga Dua sudah sangat meluap.

Polisi menyebut, banjir itu selain dari luapan air laut (rob) juga karena rusaknya pompa penyedot.

Rabu, 12 Juni 2013

Yamaha Force Disiapkan untuk Antisipasi Kenaikan Harga BBM

Jakarta - Harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi dikabarkan akan mengalami kenaikan. Yamaha meluncurkan Force sebagai antisipasi kenaikan harga BBM.

Menurut President Director Yamaha Indonesia Yochiro Kojima, Force disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena motor ini sangat hemat bahan bakar.

"Force ini merupakan motor bebek dengan harga terjangkau dan irit bahan bakar jadi sangat cocok untuk masyarakat di Indonesia," kata Kojima kepada wartawan di sela peluncuran Force di Ancol, Jakarta, Rabu (12/6/2013).

Yamaha Force ini dibanderol Rp 13,3 juta on the road Jakarta dan sekitarnya. Dengan harga yang terjangkau masyarakat akan mendapatkan motor yang maksimal dan yang paling penting irit bahan bakar.

"Torsinya meningkat 22 persen tapi meski demikian Force tetap menawarkan efisiensi bahan bakar yang optimal," katanya lagi.

Sementara itu, Service Departement Yamaha Indonesia, Bayu mengatakan fitur irit yang ada di Force ini yakni menggunakan teknologi fuel injeksi dan low Friction Technologi yang dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar serta tenaga yang maksimum.

"Penggunaan mesin tipe terbaru, piston dan silinder serta desain transmisi yang di desain ulang. Ini juga yang mempengaruhi efisiensi bahan bakar. Tarikannya lebih handal dan smooth," timpal Bayu.

Yamaha Luncurkan 5 Motor Edisi MotoGP

Jakarta - Pecinta balap motor MotoGP di Indonesia sangat banyak, karena itu tepat dengan peluncuran motor injeksi Force, Yamaha Indonesia meluncurkan 5 motor edisi MotoGP.

Kelima motor tersebut diantaranya, Jupiter Z1, Jupiter MX, New V-Ixion, Xeon RC dan Mio GT. Semuanya menggunakan striping Special Edition MotoGP Yamaha Factory Racing.

"Tahun ini 2 orang superstar juara dunia MotoGP 2012 bergabung kembali ke Yamaha, Rossi banyak fans, Lorenzo dengan semangatnya, oleh karena itu kami meluncurkan motor special edition dari MotoGP," kata Vice President Yamaha Indonesia, Dyonisius Beti di sela acara peluncuran Yamaha Special Edition di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2013).

Lanjut Dyon, semua motor ini akan diproduksi tidak banyak, tapi akan diproduksi masal, untuk Jupiter Z1 diproduksi sebanyak 1.000 unit, MX 1.800 unit, New Vixion. 3.200 unit, Mio GT 2.500 unit, dan Xeon 7.000 perbulan.

"Desain ini khusus produk pabrikan untuk konsumen Indonesia, kita akan produksi itu setiap bulannya sampai akhir tahun ini," bebernya.

Selasa, 04 Juni 2013

Guru TIK Terancam Menganggur

SEMARANG, suaramerdeka.com - Guru mata pelajaran (mapel) Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di jenjang SMA/MA dan SMP/MTs terancam menganggur jika Kurikulum 2013 jadi diterapkan. Sebab, mapel tersebut akan dihapuskan pada Kurikulum 2013 mendatang. Ancaman penghapusan mapel TIK itu membuat resah para guru TIK dan kemudian mendatangi kantor PGRI Jawa Tengah, Kamis (2/5).
Mereka mengeluhkan permasalahan tersebut agar PGRI Jateng dapat melanjutkannya ke Pengurus Besar PGRI Pusat dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ketua Musyarawah Guru Mata Pelajaran (MGMP) TIK Jateng, Slamet Riyadi mengatakan, pihaknya meminta agar di Kurikulum 2013 mendatang tetap ada mapel TIK.
''Kami tidak hendak mengkritisi kebijakan yang telah dibuat Mendikbud mengenai Kurikulum 2013. Akan tetapi, kami hanya menginginkan supaya mapel TIK tetap ada setiap minggunya untuk diajarkan kepada siswa,'' ungkapnya yang datang dengan puluhan guru dan perwakilan MGMP TIK SMP/MTs serta SMA/MA dari kabupaten/kota se-Jateng.
Selama ini jam pelajaran TIK yaitu dua jam per minggu, sedangkan jumlah guru TIK di setiap satuan pendidikan berjumlah satu hingga dua orang. ''Jika sampai mapel TIK dihapus maka tentu saja kami menganggur. Padahal, jumlah guru TIK se-Jateng ada sekitar 1.000 orang dan sebagian juga telah bersertifikat profesi,'' tutur Guru TIK di SMP Negeri 2 Beringin Kabupaten Semarang itu.
Pada berbagai kesempatan, lanjut dia, Mendikbud kerap berujar bahwa TIK akan diintegrasikan ke mapel lain dan guru TIK sendiri dapat mengajar di mapel apa saja. Namun, pihaknya menilai kebijakan itu jelas tidak mungkin karena bertentangan dengan Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Adapun pada pasal 29 tercantum bahwa pendidik harus memiliki latar belakang pendidikan tinggi dengan program pendidikan yang sesuai dengan mapel yang diajarkan.  ''Maka itu kami tetap ingin agar mapel TIK tetap ada, sebab yang kami takutkan jika dihapus akan memicu konflik horisontal antar guru apabila guru TIK harus mengajar mapel lain,'' tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum PGRI Jawa Tengah Dr Muhdi menyampaikan, pihaknya akan melanjutkan aspirasi guru TIK tersebut ke tingkat Pengurus PGRI Pusat untuk disampaikan ke Mendikbud.

Minggu, 02 Juni 2013

Kenapa Pelajaran TIK Dihapuskan dalam Kurikulum 2013? Ini Jawabannya!

Beberapa alasan yang terungkap mengapa TIK/KKPI hilang dari Kurikulum 2013 ketika dialog dengan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (WAMEN) bidang Pendidikan dan Perwakilan PUSKUR (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) diantaranya :
  1. “Anak TK dan SD saja sudah bisa internetan…”
  2. TIK / KKPI bisa integratif (terintegrasi) dengan mata pelajaran lain
  3. Pembelajaran sudah seharusnya berbasis TIK (alat bantu guru dalam mengajar), bukan TIK/KKPI sebagai Mata Pelajaran khusus yang harus diajarkan
  4. Jika TIK/KKPI masuk struktur kurikulum nasional maka pemerintah berkewajiban menyediakan Laboratorium Komputer untuk seluruh sekolah di Indonesia, dan pemerintah tidak sanggup untuk mengadakannya
  5. Banyak sekolah yang belum teraliri LISTRIK, jadi TIK/KKPI tidak akan bisa diajarkan juga disekolah
Secara normatif alasan-alasan tersebut bisa saja diterima, namun tahukah anda dialog yang terjadi diluar forum resmi tersebut, semua alasan tersebut dapat terbantahkan oleh teman-teman dalam dialog “liar” yang diadakan setelah selesai kegiatan tersebut.
Jika alasannya karena “Anak TK / SD sudah bisa main game dikomputer dan berinternet ria”, maka jika ada yang berpendapat Anak TK/SD pun sudah bisa berbahasa Indonesia karena mereka adalah orang Indonesia, jadi tidak perlu lagi ada Pelajaran Bahasa Indonesia di TK/SD atau tidak perlu lagi ada pelajaran Olahraga karena cukup kasih bola atau buatkan selorotan maka anak sudah berolah raga.
Darimana anak TK/SD bisa main game dan berinternetan ? Bagaimana cara memanfaatkan TIK dengan baik dan benar ? Bagaimana etika penggunaan TIK dst… sulit bahkan tidak bisa didapatkan mereka dengan autodidak.
Pembelajaran abad 21 yang mengarah ke Literacy Informasi mempersyaratkan untuk berbasiskan ICT/TIK, TIK sebagai alat bantu guru dalam mengajar dengan TIK sebagai sebuah mata pelajaran adalah dua hal yang berbeda. Ketika TIK/KKPI bukan lagi sebagai mata pelajaran maka pekerjaan guru akan bertambah, misalnya saja ketika guru bahasa Indonesia memberi tugas kepada siswa untuk membuat laporan deskriptif, disamping mengajarkan teori/materinya tentang bentuk – bentuk laporan deskriptif, guru juga harus mengajarkan bagaimana cara mengetik dan membuat laporan tersebut dikomputer, Inilah yang disebut integratif. Sekarang bagaimana kalau logikanya dibalik, Guru TIK mengajarkan anak-anak cara mengetik di Pengolah Kata (Word misalnya) dan sebagai bahannya bisa berupa laporan deskriptif yang dicari siswa di internet. Singkat kata pelajaran bahasa Indonesia secara keilmuwan juga tidak diperlukan lagi.
Jika TIK/KKPI dianggap akan memberatkan pemerintah karena implikasinya pemerintah harus menyediakan sarana dan prasarananya maka terkesan pemerintah ingin lepas dari tanggungjawab karena kemanakah anggaran pendidikan yang 20% itu. Padahal jiga logikanya dibalik, karena adanya matapelajaran TIK beberapa tahun terakhir sebagai stimulus bahkan membawa revolusi didalam dunia pendidikan dan pembelajaran, maka TIK akan tetap dipertahankan dan pemerintah akan menganggarkannya, terlebih TIK menjadi persyaratan pergaulan di abad 21 ini, sehinga untuk mengejar ketertinggalan TIK akan dikedepankan tidak hanya sebagai media pembelajaran tetapi sebagai mata pelajaran seperti tercantum dalam Peraturan Pemerintah No 19.
Dengan adanya TIK sebagai mata pelajaran maka pemerintah secara tidak langsung akan dipaksa untuk membangun infrastruktur listrik dan mengalirkannya hingga pedesaan. Dengan demikian Indonesia akan maju semakin pesat.
Tahukah anda alasan sesungguhnya dibalik RAIBnya TIK dari Kurikulum 2013? Kami mencoba menelusuri Draft Kurikulum 2013 versi terkini (Maret 2013), salah satunya adalah terdapat mata pelajaran prakarya dan lintas peminatan. Ada tambahan beban belajar bagi siswa dan hal tersebut berakibat harus ada mata pelajaran yang dihilangkan. Satu-satunya mata pelajaran yang tingkat resistensinya paling rendah jika harus dihilangkan atau dihapuskan adalah “TIK/KKPI”, Mengapa ?
TIK/KKPI adalah mata pelajaran paling muda dalam struktur kurikulum 2006 (KTSP), sehingga jika “dibunuh” dampaknya tidak akan terlalu besar (kalau yang dihilangkan sejarah/olahraga/lainnya tentu tidak akan berani) mengingat jumlah guru TIK/KKPI murni hanya berkisar 15%, sedangkan 85% sisanya akan dikembalikan ke mata pelajaran induk. Namun terfikirkankah mengapa guru Fisika mengajar mata pelajaran TIK, mungkin sebagian karena tidak adanya guru TIK, namun tidak sedikit pula dikarenakan gurunya berlebih sehingga jika harus balik ke mata pelajaran induk akan menjadi masalah baru. Meskipun akan ada revisi terhadap PP 74 mengenai beban kerja guru, tapi kita tidak tau seperti apakah revisinya.
Disisi lain, hilangnya TIK/KKPI dari kurikulum 2013 tidak hanya akan “membunuh” secara perlahan mata pelajaran TIK (kelas 8,9,11,12 masih ada TIK), akan tetapi akan “membunuh” calon-calon guru TIK yang saat ini sedang dididik di berbagai LPTK(Perguruan Tinggi) yang saat ini membuka Jurusan tersebut. Calon-calon guru TIK ini belum sempat dilahirkan oleh LPTK sudah terancam akan “di aborsi” masal.
Dalam Kurikulum 2013 khususnya di SMA/SMK terdapat peminatan IPA, IPS, Bahasa. Mengapa tidak diberikan peluang ada peminatan TIK, karena tidak sedikit siswa yang ketika lulus dari SMA/SMK langsung bekerja di bidang yang memerlukan penguasaan TIK, dan tidak sedikit pula yang melanjutkan ke perguruan tinggi dengan mengambil jurusan komputer dan informatika atau sejenisnya. Mengapa pemerintah tak memikirkan akan hal ini?

Kamis, 30 Mei 2013

Yamaha Indonesia Ajak V-Ixion dan Cheetah ke Gurun

Jakarta, KompasOtomotif - Yamaha Indonesia membawa Cheetah dan produk andalannya V-Ixion ke sebuah gurun. Apa hubungannya hewan buas dengan sepeda motor sport tersebut? Menariknya, kedua sosok yang berbeda wujud itu justru bersahabat dan memamerkan akselerasi yang menjadi TVC All New V-Ixion.
Tampilnya Cheetah dalam tayangan itu mewakili V-Ixion dari segala aspek. ”Cheetah hewan yang akselerasinya paling cepat. Bentuk tubuhnya proporsional, lincah, elegan dan berkelas. Kasta tinggi hewan predator. Cocok dengan akselerasi cepat New V-Ixion, bodi proporsional dan nomor satu di kelasnya,” jelas Eko Prabowo, General Manager Marketing Communication & Community Development Yamaha Indonesia.
Selain itu, gurun mencerminkan jiwa bebas New V-Ixion bisa menaklukkan berbagai medan dengan tetap mengutamakan safety riding. Ini diperlihatkan saat ngebut di jalan kosong, tidak membahayakan orang lain. Pengendara mengenakan baju balap sesuai standart safety riding.
Kelincahan cheetah salju di gurun, konsepnya mengapresiasikan tiga konsep New V-Ixion, yaitu desain kelas dunia, teknologi motor balap dan akselerasi kilat. Tak cuma itu, selama 5 tahun sebagai sepeda motor injeksi pertama dengan mesin tahan lama yang irit. Desainnya menjadi trend setter sepeda motor sport Indonesia dengan memiliki banyak keunggulan, di antaranya terinspirasi dari YZF-R1, termasuk juga tangki, pegangan bodi belakang, knalpot, dan masih banyak lagi.
Yang menarik, ketika kunci kontak diputar ke posisi "ON", pengendara disambut dengan sapaan "Hi Bro". Ini inovasi pertama kali di Indonesia dan representasi dari hobi komunitas Yamaha V-ixion Club Indonesia (YVCI) yang diterjemahkan ke dalam produk.
Yang penasaran, bisa simak di TVC ini

Wow! Rp 1,1 Triliun untuk Bale

LONDON, KOMPAS.com — Berita seputar transfer Gareth Bale kian menarik untuk disimak. Pasalnya, tiga tim Premier League dan raksasa Liga Perancis siap merusak rencana Real Madrid mendapatkan gelandang eksplosif Tottenham Hotspur tersebut dengan menawarkan harga yang jauh lebih fantastis.

Ya, juara Ligue 1 Paris Saint-Germain dan juara Premier League Manchester United, serta dua rivalnya di Liga Inggris, Manchester City dan Chelsea, dikabarkan ikut meramaikan perburuan wingerasal Wales tersebut pada bursa transfer musim panas ini. Bahkan, empat klub tersebut memberikan penawaran senilai 90 juta euro (sekitar Rp 1,151 triliun/kurs 1 euro: Rp 12.793).

Jumlah yang ditawarkan kuartet tersebut jauh lebih tinggi dari penawaran El Real, yang "hanya" 70 juta euro (sekitar Rp 895,301 miliar). Hal tersebut tentu saja memaksa Madrid menaikkan tawarannya, minimal seperti yang diajukan empat pesaingnya itu, yang berpotensi menjadikan Bale menyamai rekor pembelian Cristiano Ronaldo oleh Madrid pada 2009.

Bale pantas dihargai dengan nilai yang fantastis tersebut. Performanya bersama Spurs pada musim ini sangat memukau karena, meskipun gagal membawa timnya meraih tiket Liga Champions, Bale kerap menjadi inspirator kesuksesan timnya sehingga finis di posisi kelima dan dia menempati posisi ketiga daftar top scorer Premier League dengan torehan 21 gol, terpaut lima dari striker MU, Robin van Persie.

Atas semua prestasinya tersebut, pemain berusia 24 tahun ini mendapat ganjaran empat penghargaan. Selain sebagai Pemain Terbaik Premier League, Bale lebih dulu dinobatkan sebagai PFA Player, Young Player of the Year, serta Football Writers' Association Footballer of the Year.

2013, Anggaran Tunjangan Profesi Guru Naik Rp 13 T

JAKARTA, KOMPAS.com — Tahun depan, pemerintah akan meningkatkan anggaran untuk membayar tunjangan profesi guru sekitar Rp 13 triliun. Jika pada tahun ini anggarannya mencapai Rp 30 triliun, anggaran tahun 2013 menjadi sekitar Rp 43 triliun. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan, peningkatan anggaran tersebut merupakan imbas dari adanya penambahan guru baru. Diperkirakan, guru yang telah disertifikasi tahun ini akan bertambah sekitar 250.000. "Naik menjadi Rp 43 triliun, bahkan exercise kami mencapai Rp 46 triliun. Kenapa banyak? Karena ada penambahan guru yang lolos sertifikasi," kata Nuh seusai memimpin upacara peringatan HUT Ke-67 Kemerdekaan Republik Indonesia, Jumat (17/8/2012), di Gedung Kemdikbud, Jakarta. Dia menjelaskan, peningkatan anggaran tunjangan profesi juga disebabkan banyaknya guru berstatus pegawai negeri sipil (PNS) tersertifikasi yang naik golongan. Otomatis, kenaikan gaji akan menyusul. Apalagi, sesuai ketentuan, tunjangan profesi diberikan sebesar satu kali gaji untuk guru PNS bersertifikat. "Karena golongan naik, maka tunjangannya juga naik, dan ditambah lagi 250.000 guru pendatang baru," ujarnya. Tunjangan profesi guru atau disebut juga tunjangan profesi pendidik diberikan oleh pemerintah untuk membantu guru menutupi biaya peningkatan mutunya. Dengan tunjangan sebesar satu kali gaji (guru PNS) dan Rp 1.500.000 (guru non-PNS) diharapkan guru dapat meningkatkan mutunya secara mandiri, mulai dari keperluan untuk membeli buku-buku pengayaan atau untuk biaya melanjutkan studi.

https://scratch.mit.edu/projects/827549267