Pemilik Liverpool Diinterogasi Suporter
Salah satu pemilik Liverpool, George Gillet, didemo suporter dan sempat diinterogasi wakilnya.Artikel Terkait:
Benitez Buka Kartu Soal Keane
Liverpool Sepakat Jual Keane ke Spurs
Benitez: Liverpool Kini Jauh Lebih Baik
Pengusaha Kuwait Tinjau Liverpool
Kartu Merah Lampard, Pelanggaran Alonso?
Rabu, 4/2/2009 | 05:49 WIB
LIVERPOOL, RABU - Ternyata, usai pertandingan Liverpool lawan Chelsea, Minggu (2/2), terjadi insiden di hotel yang ditempati salah satu pemilik The Reds, George Gillet. Sekelompok suporter yang tergabung dalam The Spirit of Shankly (SOS), mendatangi hotel itu dan mendemo sang pemilik. Perwakilan SOS, Jay McKenna, akhirnya diberi kesempatan berdialog dengan Gillet.
Pada pertandingan yang dimenangkan Liverpool 2-0 itu, Gillet dan pemilik lainnya, Tom Hicks, datang menonton. Namun, mereka dikecam suporter. Kepemilikan mereka memang tak diridloi suporter. Suporter menuntut dua pengusaha Amerika Serikat itu pergi dan menjual klubnya. Sekelompok suporter juga sedang menghimpun dana untuk membeli saham klub itu.
Gillet memberi kesempatan McKenna bertemu, karena sejumlah suporter nekad mau masuk hotel untuk menemuinya. Bahkan, mereka sempat dorong-dorongan dengan pihak keamanan.
Kepada Liverpool Echo, McKenna menjelaskan hasil pertemuan itu. Berdasarkan versinya, McKenna cenderung mengintrogasi Gillet.
""Saya katakan kepadanya (Gillet), banyak suporter di luar hotel dan ribuan lain sedang marah dan sedih atas cara dia dan Gillet menjalankan klub. Dia tampak kaget dan menanyakan saya kenapa. Saya jawab, dia sudah mengetahuinya. Sebab, dia sudah pernah bertemu SOS sebelum pertandingan lawan MU," jelas McKenna.
"Saya juga jelaskan bahwa suporter kecewa, karena pemilik klub mengingkari tiga janjinya," tambahnya.
McKenna juga menjelaskan bawha suporter kecewa pemilik klub pernah akan mengontrak Juergen Klinsmann, menggantikan Rafael Benitez. "Kata Gillet, Benitez sedang didekati tiga klub lain. Maka, dia mencoba menghubungi Klinsmann sebagai penggantinya. Ketika saya tanya klub mana saja yang mendekati Benitez, dia tak mau menjawabnya," jelas McKenna.
"Saya menanyakan kepadanya kenapa tak bisa bicara dengan HHicks. Jawabnya, suami-istri juga tak harus sependapat dan tak perlu menyalahkan salah satunya," tuturnya.
McKenna melanjutkan, "Saya juga menanyakan, kalau beda pendapat kenapa dia berpartner dengan Hicks. Katanya, dia sudah terbiasa berbisnis dengan Hicks selama 6 tahun. Tapi, dalam kasus Liverpool agak berbeda."
McKenna juga mendesak Gillet apakah masih tertarik untuk menjual sahamnya di Liverpool. Dia juga menanyakan apakah ada pihak yang tertarik.
Menurut Liverpool Echo, Gillet menjawab, ""Ya, ada beberapa yang tertarik dan negosiasi sedang berjalan."
McKenna menimpali, "Ketika saya tanya siapa yang akan membeli Liverpool, Gillet menyatakan tak bisa menjawab sekarang. Dia mengakui terbuka untuk pembeli klub."
Yang membuat McKenna kaget, Gillet tiba-tiba menyalahkan Benitez atas tergesernya Liverpool dari puncak klasemen sementara. Menurut Gillet, Benitez bertanggung jawab atas penurunan Liverpool itu. Sebab, sebelumnya Liverpool memimpin. Kemudian, setelah dilakukan pembicaraan perpanjangan kontrak Benitez, Liverpool terus menurun.
"Saya kemudian pergi meninggalkan Gillet," tambah McKenna, "Dia mengejar saya dan mengatakan, 'Beberapa minggu lalu, Liverpool di puncak klasemen. Lalu, seorang individu di Liverpool menyerang individu lainnya dari klub lain (maksudnya kritik Benitez kepada Alex Ferguson, Red). Sejak itu, Liverpool kehilangan bentuk permainan terbaik.' Itu kata Gillet," tutur McKenna.
"Kali ini, saya kaget kemudian bertanya, jika dia menyalahkan Benitez, kenapa dia justru tak memberi dukungan kepadanya. Dia tak bisa menjawabnya," ujar McKenna.
Ini menunjukkan dalam tubuh Liverpool sedang terjadi konflik. Gillet sendiri dengan Hicks sudah tak kompak. Gillet juga terlihat tak suka kepada Benitez. Konflik itu pula yang diperkirakan menjadi penyebab penurunan Liverpool.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar